Salah satu hewan langka di Indonesia kembali berhasil diselamatkan. Kali ini Borneo Orangutan Survival Foundation bekerjasama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyelamatkan orang utan albino betina berusia lima tahun di Desa Tanggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Dilansir situs resmi BOS Foundation, penyelamatan tersebut dilakukan pada, Sabtu (29/4) setelah Polda Kapuas Hulu memberikan informasi kepada BKSDA dan BOS Foundation. Orang utan albino itu ditahan selama dua hari oleh penduduk setempat di Kalimantan Tengah, di mana penggundulan hutan santer dilakukan oleh para petani kecil dan perusahaan perkebunan.
“Pemeriksaan fisik awal yang dilakukan oleh tim medis kami menunjukkan ini adalah orang utan albino: rambut, mata dan warna kulitnya lebih pucat dari biasanya. Ia juga sensitif terhadap cahaya,” kata BOSF di situsnya.
“Kami akan terus mengamatinya dan melakukan tes kesehatan rutin. Dia ditahan oleh penduduk setempat selama dua hari dan masih menampilkan perilaku liar, yang berarti ada kemungkinan dia bisa segera dilepaskan kembali ke habitat alami,” lanjutnya.
Selain membahayakan habitat orang utan albino dan orang utan jenis lainnya, pembukaan lahan dengan cara menggunduli hutan yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan dan para petani mengancam habitat puluhan spesies hewan lainnnya.