Seorang fotografer dengan username GMB Akash membagikan kisah ayah ini ke media sosial.
Postingan ini pun menjadi viral dan banjir dengan komentar! Berikut ini postingannya:
"Saya tidak pernah memberitahukan kepada anak-anak apa pekerjaan saya. Saya tidak ingin mereka malu. Ketika putri bungsu saya bertanya apa pekerjaan saya, dengan ragu saya menjawab 『tenaga kerja』. Setiap hari sebelum pulang ke rumah, saya mandi terlebih dahulu di toilet umum supaya mereka tidak curiga. Saya ingin menyekolahkan anak saya supaya mereka bisa mendapat pendidikan dan dihormati orang-orang, tidak seperti saya. Semua orang memandang rendah saya. Saya menanam hasil jerih payah saya untuk pendidikan putri saya. Saya tidak pernah membeli baju baru. Uang itu saya gunakan untuk anak saya membeli buku. Respek, apa yang saya inginkan untuk anak saya. Saya bekerja sebagai cleaning service. Hari itu hari pertama putri saya masuk kuliah. Saya tidak punya uang yang cukup untuk membayar uang kuliahnya. Saya duduk di samping tong sampah, berusaha untuk tidak menangis. Semua rekan kerja saya melihat saya. Saya merasa sangat gagal dan amat sedih. Saya tidak tahu bagaimana nanti pulang harus menjawab anak saya menanyakan tentang uang kuliahnya. Saya terlahir miskin. Usai kerja, seluruh rekan datang dan menanyakan apakah saya menganggap mereka sebagai saudara. Sebelum saya sempat menjawab, mereka mengeluarkan seluruh gaji mereka hari itu. Saya menolaknya, tetapi mereka berkata, 『Kita boleh menahan lapar untuk hari ini tapi putrimu harus tetap bisa kuliah.』 Saya tidak tahu harus menjawab apa. Hari itu, saya tidak mandi dan pulang ke rumah seperti seorang cleaning service. Putri saya sebentar lagi akan lulus kuliah. Tiga-tiga anak saya tidak membiarkan saya untuk bekerja lagi. Putri saya bekerja paruh waktu dan anak lain pergi mengajar. Putri saya sering membawa saya pergi ke tempat kerja saya dan memberi makan seluruh rekan saya. Mereka tertawa dan bertanya, kenapa putri saya begitu sering memberi mereka makanan. Putri saya bilang, 'kalian semua menahan lapar hari itu supaya saya bisa menjadi seperti hari ini'. Doakan saya bisa memberi kalian makanan setiap hari! Seakarang, saya tidak merasa miskin sama sekali karena saya punya anak-anak seperti mereka!"
Postingan ini pun telah dishare 150000 kali dan mendapat 480000 likes, tidak sedikit netizen yang menangis!
Postingan ini pun menjadi viral dan banjir dengan komentar! Berikut ini postingannya:
"Saya tidak pernah memberitahukan kepada anak-anak apa pekerjaan saya. Saya tidak ingin mereka malu. Ketika putri bungsu saya bertanya apa pekerjaan saya, dengan ragu saya menjawab 『tenaga kerja』. Setiap hari sebelum pulang ke rumah, saya mandi terlebih dahulu di toilet umum supaya mereka tidak curiga. Saya ingin menyekolahkan anak saya supaya mereka bisa mendapat pendidikan dan dihormati orang-orang, tidak seperti saya. Semua orang memandang rendah saya. Saya menanam hasil jerih payah saya untuk pendidikan putri saya. Saya tidak pernah membeli baju baru. Uang itu saya gunakan untuk anak saya membeli buku. Respek, apa yang saya inginkan untuk anak saya. Saya bekerja sebagai cleaning service. Hari itu hari pertama putri saya masuk kuliah. Saya tidak punya uang yang cukup untuk membayar uang kuliahnya. Saya duduk di samping tong sampah, berusaha untuk tidak menangis. Semua rekan kerja saya melihat saya. Saya merasa sangat gagal dan amat sedih. Saya tidak tahu bagaimana nanti pulang harus menjawab anak saya menanyakan tentang uang kuliahnya. Saya terlahir miskin. Usai kerja, seluruh rekan datang dan menanyakan apakah saya menganggap mereka sebagai saudara. Sebelum saya sempat menjawab, mereka mengeluarkan seluruh gaji mereka hari itu. Saya menolaknya, tetapi mereka berkata, 『Kita boleh menahan lapar untuk hari ini tapi putrimu harus tetap bisa kuliah.』 Saya tidak tahu harus menjawab apa. Hari itu, saya tidak mandi dan pulang ke rumah seperti seorang cleaning service. Putri saya sebentar lagi akan lulus kuliah. Tiga-tiga anak saya tidak membiarkan saya untuk bekerja lagi. Putri saya bekerja paruh waktu dan anak lain pergi mengajar. Putri saya sering membawa saya pergi ke tempat kerja saya dan memberi makan seluruh rekan saya. Mereka tertawa dan bertanya, kenapa putri saya begitu sering memberi mereka makanan. Putri saya bilang, 'kalian semua menahan lapar hari itu supaya saya bisa menjadi seperti hari ini'. Doakan saya bisa memberi kalian makanan setiap hari! Seakarang, saya tidak merasa miskin sama sekali karena saya punya anak-anak seperti mereka!"
Postingan ini pun telah dishare 150000 kali dan mendapat 480000 likes, tidak sedikit netizen yang menangis!
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
