Foto: Dokmentasi Tim Anies Baswedan
Jakarta - Beberapa kiai Nahdlatul Ulama Jakarta menemui cagub DKI Anies Rasyid Baswedan di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pertemuan tersebut untuk mengetahui program yang diusung cagub-cawagub Anies-Sandi.
"Ini hanya silaturahmi dengan Pak Anies. Kami kiai-kiai NU di DKI, ada dari Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur, Selatan, ini ingin tahu sebenarnya Pak Anies itu programnya apa. Ternyata luar biasa programnya," ujar Ketua NU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz di kediaman Anies, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Program yang luar biasa itu, kata Ali, salah satunya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang dicanangkan Anies-Sandi. KJP Plus, dikatakannya, dapat menjangkau mereka yang menempuh pendidikan di madrasah dan pesantren.
"Pak Anies akan menjadikan KJP itu KJP plus, di mana tidak cuma anak anak sekolah negeri yang dikelola pemerintah, tetapi sekolah swasta, bahkan mungkin pondok pesantren dan madrasah itu akan di-cover oleh KJP Plus," katanya.
Ali melihat masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di Ibu Kota banyak menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, madrasah, dan pesantren. Adanya KJP Plus dapat meringankan beban mereka. Namun, NU secara organisasi, dikatakannya, harus netral dan tidak dapat memberi dukungan kepada pasangan calon mana pun.
"NU secara struktur harus netral, tidak ke mana-mana. Tapi orang NU harus menentukan sikap. Secara struktur nggak boleh karena anggaran dasar rumah tangga (AD/RT) NU tidak boleh berafiliasi dengan politik mana pun. Tapi orang-orang NU kan harus diarahkan, dikasih pilihan ke mana mereka seharusnya memilih pemimpin mereka," jelas Ali.
Dukungan ke Anies-Sandi, dikatakan Ali, akan diberikan secara kultural, bukan struktural. "Karena memang NU nggak boleh ke mana-mana. Kalau NU secara struktur mendukung Pak Anies, itu menyalahi anggaran dasar anggaran rumah tangga," urainya.
"Saya tidak bicara pengurus NU, tapi NU secara kultur, secara jemaah, itu kebanyakan ke Pak Anies," kata Ali.
Adapun kiai yang bersilaturahmi ke rumah Anies itu adalah KH Beky Mardani dari PWNU DKI Jakarta, Ketua PCNU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz, Ketua PCNU Jakarta Barat KH Fahrurozi, dan Ketua PCNU Jakarta Timur KH Fathonah. Juga Ketua PCNU Jakarta Pusat KH A Katsir dan Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abd Rozak.
(nvl/ams)
Jakarta - Beberapa kiai Nahdlatul Ulama Jakarta menemui cagub DKI Anies Rasyid Baswedan di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pertemuan tersebut untuk mengetahui program yang diusung cagub-cawagub Anies-Sandi.
"Ini hanya silaturahmi dengan Pak Anies. Kami kiai-kiai NU di DKI, ada dari Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur, Selatan, ini ingin tahu sebenarnya Pak Anies itu programnya apa. Ternyata luar biasa programnya," ujar Ketua NU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz di kediaman Anies, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Program yang luar biasa itu, kata Ali, salah satunya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang dicanangkan Anies-Sandi. KJP Plus, dikatakannya, dapat menjangkau mereka yang menempuh pendidikan di madrasah dan pesantren.
"Pak Anies akan menjadikan KJP itu KJP plus, di mana tidak cuma anak anak sekolah negeri yang dikelola pemerintah, tetapi sekolah swasta, bahkan mungkin pondok pesantren dan madrasah itu akan di-cover oleh KJP Plus," katanya.
Ali melihat masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di Ibu Kota banyak menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, madrasah, dan pesantren. Adanya KJP Plus dapat meringankan beban mereka. Namun, NU secara organisasi, dikatakannya, harus netral dan tidak dapat memberi dukungan kepada pasangan calon mana pun.
"NU secara struktur harus netral, tidak ke mana-mana. Tapi orang NU harus menentukan sikap. Secara struktur nggak boleh karena anggaran dasar rumah tangga (AD/RT) NU tidak boleh berafiliasi dengan politik mana pun. Tapi orang-orang NU kan harus diarahkan, dikasih pilihan ke mana mereka seharusnya memilih pemimpin mereka," jelas Ali.
Dukungan ke Anies-Sandi, dikatakan Ali, akan diberikan secara kultural, bukan struktural. "Karena memang NU nggak boleh ke mana-mana. Kalau NU secara struktur mendukung Pak Anies, itu menyalahi anggaran dasar anggaran rumah tangga," urainya.
"Saya tidak bicara pengurus NU, tapi NU secara kultur, secara jemaah, itu kebanyakan ke Pak Anies," kata Ali.
Adapun kiai yang bersilaturahmi ke rumah Anies itu adalah KH Beky Mardani dari PWNU DKI Jakarta, Ketua PCNU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz, Ketua PCNU Jakarta Barat KH Fahrurozi, dan Ketua PCNU Jakarta Timur KH Fathonah. Juga Ketua PCNU Jakarta Pusat KH A Katsir dan Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abd Rozak.
(nvl/ams)
"Ini hanya silaturahmi dengan Pak Anies. Kami kiai-kiai NU di DKI, ada dari Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur, Selatan, ini ingin tahu sebenarnya Pak Anies itu programnya apa. Ternyata luar biasa programnya," ujar Ketua NU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz di kediaman Anies, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
Program yang luar biasa itu, kata Ali, salah satunya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang dicanangkan Anies-Sandi. KJP Plus, dikatakannya, dapat menjangkau mereka yang menempuh pendidikan di madrasah dan pesantren.
"Pak Anies akan menjadikan KJP itu KJP plus, di mana tidak cuma anak anak sekolah negeri yang dikelola pemerintah, tetapi sekolah swasta, bahkan mungkin pondok pesantren dan madrasah itu akan di-cover oleh KJP Plus," katanya.
Ali melihat masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di Ibu Kota banyak menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, madrasah, dan pesantren. Adanya KJP Plus dapat meringankan beban mereka. Namun, NU secara organisasi, dikatakannya, harus netral dan tidak dapat memberi dukungan kepada pasangan calon mana pun.
"NU secara struktur harus netral, tidak ke mana-mana. Tapi orang NU harus menentukan sikap. Secara struktur nggak boleh karena anggaran dasar rumah tangga (AD/RT) NU tidak boleh berafiliasi dengan politik mana pun. Tapi orang-orang NU kan harus diarahkan, dikasih pilihan ke mana mereka seharusnya memilih pemimpin mereka," jelas Ali.
Dukungan ke Anies-Sandi, dikatakan Ali, akan diberikan secara kultural, bukan struktural. "Karena memang NU nggak boleh ke mana-mana. Kalau NU secara struktur mendukung Pak Anies, itu menyalahi anggaran dasar anggaran rumah tangga," urainya.
"Saya tidak bicara pengurus NU, tapi NU secara kultur, secara jemaah, itu kebanyakan ke Pak Anies," kata Ali.
Adapun kiai yang bersilaturahmi ke rumah Anies itu adalah KH Beky Mardani dari PWNU DKI Jakarta, Ketua PCNU Jakarta Utara KH Ali Mahfudz, Ketua PCNU Jakarta Barat KH Fahrurozi, dan Ketua PCNU Jakarta Timur KH Fathonah. Juga Ketua PCNU Jakarta Pusat KH A Katsir dan Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abd Rozak.
(nvl/ams)