Wanita Ini "Terkena Penyakit Lupus" Dan "Memaksa Suaminya Untuk Menceraikannya", Tapi 4 Kata Jawaban Dari Suaminya Malah Bikin "Hatinya Bergetar Dan Merinding"

29 tahun, adalah usia yang berwarna-warni, bagi banyak orang. Usia 29 juga merupakan masa terbaik dalam percintaan, membangun rumah tangga dan karir. Tapi berbeda bagi Ri-xia, usia 29 justru malah dipenuhi penderitaan yaitu harus selalu bolak-balik rumah sakit demi kelangsungan hidupnya.

Pasangan Yang Jian-can berdampingan bersama. Bagi Yang Ri-xia, nasib yang melilitnya sangatlah kejam. Ketika merasakan indah dan manisnya cinta, penyakit mematikan pun menghampirinya. Namun, pada titik beku dalam hidupnya, Yang Jian-can suaminya tetap setia menemani, tidak meninggalkannya.




Berulang kali sudah Yang Ri-xia mengajukan gugatan cerai, dengan harapan agar suaminya tidak terbelenggu karenanya. Tapi jawaban suaminya, membuatnya tak kuasa menahan tangis haru.

Jawabnya " kamu adalah segalanya buatku." 


Beberapa waktu lalu, seorang wartawan setempat berkunjung ke rumah kontrakan pasutri Yang Ri-xi dan Yang Jian-can. Saat wawancara wartawan ini menyatakan bahwa kisah cinta mereka luar biasa, dan bisa menginspirasi banyak orang.




Sebelumnya Yang Ri-xia telah menceritakan tentang penyakinya pada Yang Jian-can, namun, Yang Jian-can tidak mundur sedikit pun karena penyakit yang diderita isterinya. Sebaliknya ia justru merawatnya dengan telaten. Ia mewujudkan janji cinta dan sandarannya untuk Yang Ri-xia.

Satu tahun kemudian, mereka berdua dengan bahagia membangun rumah tangga. Setelah menikah, kondisi penyakit Yang Ri-xia tidak menentu, baik dan buruk silih berganti. Belakangan semakin parah, terakhir berkembang dari penyakit lupus memburuk menjadi uremia. Penyakitnya ini kerap menderanya dari waktu ke waktu, Yang Ri- xia selalu merasa dirinya terombang-ambing di tepi jurang kematian.




Di bawah penderitaan penyakit yang membelenggunya, Yang Jian-can adalah dukungan spritual terbesarnya. Apapun rela suaminya lakukan demi merawat istrinya, contohnya ketika suaminya sedang bekerja di Guizhou ia rela pulang demi merawat istrinya.

Akhirnya Yang Jian-can pun berhenti dari pekerjaannya di Guizhou, dan mengontrak sebuah rumah kecil yang luasnya kurang dari 10 meter persegi sebagai hunian mereka berdua. Yang Ri-xia mengatakan, hemodialisis dua kali seminggu menghabiskan biaya 700 yuan atau sekitar 1.4 juta rupiah. Sedangkan untuk pengbatan bulanan sekitar 2000-an yuan atau sekitar 4 jutaan, belum lagi biaya kontrakan, listrik dan air sekitar satu jutaan setiap bulan. Proses hemodialisis tidak boleh berhenti, karena akan semakin mengancam jiwa jika dihentikan. Semua tekanan dan beban yang berat ini dipikul sendiri oleh Yang Jian-can.


Lupus menyebabkan inflamasi kronis yang dapat berdampak pada kulit, persendian, dan organ-organ vital, termasuk paru-paru, otak, dan ginjal. Kondisi ini mungkin hadir dengan berbagai bentuk gejala, karena gejalanya yang sangat beragam, dan diagnosis bisa menjadi sulit. Sekitar 90% penderitanya adalah kaum wanita. Hingga saat ini penyakit lupus belum bisa disembuhkan, tapi gejalanya dapat diatasi, dengan penggunaan steroid dan imunosupresif. 
Previous
Next Post »
PasangJitu